Membangunsebuah perpustakaan tentunya bukan sebuah tindakan tanpa cibiran. Bagaimana tidak! Di tengah rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, yaitu di posisi 60 dari 61 negara berdasarkan studi dari Most Literate Nation in The World 2016, tindakan membangun perpustakaan seperti memutihkan arang.Tindakan yang seolah-olah sia-sia akan tetapi Ihik3
Kabarmaduraid-Mendengar nama Bindara Saod, mungkin bukanlah hal asing di telinga para pemerhati sejarah, atau orang yang awam sekalipun. Meskipun tidak tahu. Kabarmadura.id-Mendengar nama Bindara Saod, mungkin bukanlah hal asing di telinga para pemerhati sejarah, atau orang yang awam sekalipun. Menulis Naskah Al-Qurâan dalam Satu
Iasangat fasih dan menciantai bahasa dan sastra Arab, memiliki kekuatan yang dalam ketika menggubah puisi Arab. Hal ini terbukti dengan adanya gubahan puisinya berupa diwan atau antolog yang dibukukan oleh Husni Adham Jarar (1985), Yaitu suatu produk sastra yang memiliki nilai pragmatis dalam kehidupan.
Vay Tiá»n Nhanh. Penyusunan naskah atau teks pidato Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENYUSUNAN NASKAH ATAU TEKS PIDATOMakalahDisusun guna memenuhi tugasMata Kuliah RetorikaDosen Pengampu Adeni, I .MADisusun Oleh Fariqh Ahmad Zulfawzi 1801026144FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2019 PENDAHULUANA. Latar BelakangRetorika dapat dipahami sebagai sebagai seni berbicara di depan era globalisasi saat ini kemampuan untuk berbicara didepan umum sangatdibutuhkan karena seseorang mampu menyampaikan apa yang dikehendakinyamelalui berbicara. Kemampuan berbicara di depan publik setiap orang berbeda-beda, tergantung bagaimana orang tersebut mampu menghasilkan kata-kata,sehingga banyak orang yang sulit menyampaikan sesuatu di depan Rumusan Masalah1. Bagaimana cara menyusun naskah atau teks pidato ?C. Tujuan Penulisan1. Mengetahui cara menyusun naskah atau teks pidato1 PEMBAHASANA. Cara Menyusun Naskah atau Teks PidatoSebelum menyusun sebuah naskah pidato, yang harus diperhatikan ialah temapidato yang akan disampaikan. Pemilihan tema yang tepat bertujuan untukmenyesuaikan materi dengan situasi dan kondisi saat pidato Danjika tema sudah di tentukan selanjutnya kita membuat naskah pidato. Naskahpidato terdiri atas tiga bagian, yaitu1. Isi baiknya dalam menyusun sebuah naskah pidato disertakan hal-hal yang penting tentang acara tersebut, contohnya nama acara, para hadirin, dantujuan dari penyelenggaraan acara tersebut. selanjutnya, dalam membuat kerangkanaskah pidato harus memerhatikan bagian-bagian penting dalam pidato. Bagian-bagian tersebut adalah 1. Salam atau sapaan Pembukaan Isi Penutup pidato. dan5. Salam naskah pidato baiknya melalui beberapa cara sebagai berikut, 1. mengumpulkan bahan, 2. membuat kerangka, dan 1 Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah; Dalam Membentuk Daâi dan Khotib Profesional,Jakarta Kalam Mulia, 2002, hlm. 3. menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. a Mengumpulkan BahanBahan-bahan menulis pidato dapat diperoleh dari Buku-buku, perturan-peraturan, majalah-majalah, dan surat kabar merupakan sumber informasi yangkaya yang dapat digunakan sebagai bahan dalam rangka menguraikan isi Membuat Kerangka PidatoKerangka dasar dapat dibuat sebelum mencari bahan-bahan, yaitu denganmenentukan pokok-pokok yang akan dibicarakan, sedangkan kerangka yangterperinci baru dapat dibuat setelah bahan-bahan selesai kumpulkan. Denganbahan-bahan itu dapat menyusun pokok-pokok yang paling penting dalam tataurut yang Menguraikan isi pidatoDengan menggunakan kerangka yang telah dibuat, ada dua hal yang harusdilakukan 1 dapat mempergunakan kerangka tersebut untuk berpidato, yaituberpidato dengan menggunakan metode ekstemporan, dan 2 menulis ataumeyusun naskah pidato secara lengkap yang dibacakan atau Struktur Isi PidatoStruktur isi pidato adalah rangkaian isi pidato dari awal hingga ini disusun agar pidato berlangsung menarik dan tujuan pidato tercapaidengan Menyunting Naskah PidatoSeperti halnya naskah makalah atau artikel, naskah pidato pun perlu isi, bahasa, maupun Menyempurnakan Naskah Pidato2 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1453 Setelah disunting, baik oleh penulis sendiri maupun orang lain, perludilakukan tindak lanjut berupa penyempurnaan naskah. Penyempurnaan itudiarahkan pada aspek isi, bahasa, dan penalarannya sebagaimana yang telahdisunting di atas. Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan dengan menggantikosakata yang lebih tepat dan menyempurnakan kalimat dengan memperbaikistruktur dan gagasannya. Sementara itu, penyempurnaan paragraf dilakukandengan memperbaiki koherensi dan kohesi paragraf. Untuk itu penambahankalimat, penyempurnaan kalimat, dan penghilangan kalimat perlu membagi lima tahap dalam penyusunan pidato yang terkenalsebagai lima hukum retorika, yaitu1. Invention penemuanPembicara mencari topik dan meneliti khalayak untuk mengetahui metodepersuasi yang paling tepat, juga merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahanargument yang sesuai dengan kebutuhan khalayak atau madâ Deposito penyusunanPembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan. Aristotelesmenyebutkan taxis yang berarti pembagian. Pesan harus dibagi dalam beberapabagian yang berkaitan secara Elucution gaya Pembiacara harus memiliki kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat ataumenarik dalam menyampaikan Memoria memori3 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1454 Pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaikan, dengan mengaturbahan-bahan Pronontiatio penyampaian Pembicara menyampaikan pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat harus memperhatikan suara dan gerakan-gerakan anggota KesimpulanPidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikankepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan dihadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai naskah pidato harus melalui tiga kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan,4 Dinna Ferdianti, Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Media Pratama, 2005, hlm. 144-1455 membuat kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci. Padadasarnya menulis teks pidato, ceramah, atau khitobah itu sama. teknik menulispidato saja, beberapa sistematika yang harus diketahui dalam menulis pidato. B. Kritik dan SaranDemikian makalah yang dapat saya buat dan saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalampenulisan, ataupun referensi yang kurang benar dalam pembahasan, saya mohonmaaf yang sebesar- besarnya. Dan saya menerima saran dan kritikkan daripembaca demi kebaikan bersama untuk PUSTAKAAlwisral Imam Zaidallah, 2002. Strategi Dakwah; Dalam MembentukDaâi dan Khotib Profesional, Jakarta Kalam Mulia,Dinna Cendekia Berbahasa, JakartaGrafindo Yunianto, Agus dkk. 2013. Cara Membuat Naskah Pidato. Dayeuhluhur Buku LKS Kelas X Semester 2 Hal 23-24 Dan LKS Kelas XI Semester 1 Hal ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
7 Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Beserta Kaidahnya â Drama merupakan karya sastra yang sering kali kamu jumpai. Sebuah drama akan menggambarkan realita kehidupan atau tingkah laku manusia yang dipentaskan. Agar pementasan drama berjalan dengan baik dan sempurna maka akan memerlukan naskah drama. Nah, naskah drama inilah yang merupakan bahan mentahan sebelum drama dipentaskan. Sebelum membuat naskah drama, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh penulis. Selain itu ada unsur dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam naskah drama. Apa Itu Naskah Drama?Daftar IsiApa Itu Naskah Drama?Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah DramaKaidah Penulisan Naskah DramaCara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Daftar Isi Apa Itu Naskah Drama? Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah Drama Kaidah Penulisan Naskah Drama Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar exploringzhongguo Apakah kalian pernah menonton sebuah drama? Drama biasanya dipentaskan dalam sebuah acara seni ataupun pentas seni di sekolah. Namun, apakah kamu mengetahui arti drama dan naskah drama? Kata drama sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai jika diartikan yaitu beraksi, bertindak, berbuat, dan juga berlaku. Saat mementaskan drama, para tokoh akan mengungkapkan dialog serta gerak-gerik dan juga unsur artistik dalam pertunjukannya. Sementara naskah drama merupakan teks yang berisi dialog antar tokoh, atau gambaran karakter-karakter tokoh di dalam sebuah cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI naskah drama diartikan sebagai karangan yang masih dalam bentuk tulis tangan. Karakter Naskah Drama Setiap karya memiliki ciri khasnya sendiri, ciri inilah yang sebagai identitas yang melekat. Dengan ciri-ciri tersebut pembaca akan mengenali dan membedakan karya tersebut. Begitu juga dengan naskah drama, kamu bisa mengetahuinya dengan melihat ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri naskah drama yang perlu kamu ketahui Bentuk naskah atau teksnya berisi dialog yang diucapkan oleh tokoh. Terdapat aksi dan konflik antar tokoh. Naskah mengandung instruksi khusus kepada tokoh saat memainkan perannya. Instruksi dalam naskah biasanya ditulis dalam tanda kurung. Menggunakan teks sampiran atau petunjuk yang menjelaskan keadaan cerita. Terdiri dari beberapa babak, dan setiap babak berisi adegan tokoh. Naskah drama memiliki jumlah tokoh yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan novel atau cerpen. Unsur-unsur Naskah Drama Sebuah naskah drama menyajikan cerita yang hendak dipentaskan. Dalam sebuah naskah drama juga terdapat unsur-unsur yang menjadi bagian penyusunnya, yaitu Tema. Merupakan gagasan utama cerita yang mejalin keseluruhan struktur dalam isi drama. Tokoh. Merupakan unsur yang berperanan Penting menceritakan watak dan karakter yang sedang diperankan. Latar. Merupakan keterangan yang menjelaskan suasana, waktu, tempat dalam sebuah cerita. Konflik. Merupakan pertentangan atau ketegangan yang dialami tokoh utama. Babak. Merupakan bagian-bagian dalam pementasan. Digunakan untuk menandakan babak satu dengan babak berikutnya. Dialog. Kata-kata yang akan diucapkan setiap tokoh saat pementasan. Amanat. Setap cerita atau drama memiliki amanat yang ingin disampaikan kepada penonton. Amanat juga berfungsi sebagai kesimpulan dari cerita. Kaidah Penulisan Naskah Drama Dalam sebuah naskah drama terdiri dari runtutan percakapan, sehingga bahasa yang digunakan yaitu bahasa sehari-hari. Drama biasanya tidak terlalu memperhatikan penggunaan kata baku. Meski demikian ada kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan ketika membuat naskah drama, yaitu Saat menuliskan dialog diawali dengan nama tokoh lalu menceritakan percakapan. Saat mengungkapkan dialog tokoh menggunakan tanda baca titik dua. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran atau perasaan yang dirasakan tokoh. Seperti menginginkan, membenci, mengalami dan lainnya. Menggunakan kata keterangan waktu. Seperti hari ini, besok, kemarin, lusa dan lainnya. Menggunakan kata sifat yang berfungsi menggambarkan suasana cerita. Pada awal kisah menyertakan prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penutup cerita. Naskah drama sebenarnya hampir mirip dengan cerpen dan novel, namun bedanya cerpen ditulis dengan bentuk yang naratif serta memenuhi seluruh halaman. Sedangkan naskah pada drama hanya ditulis ke dalam bentuk dialog antar pemeran atau tokoh. Lalu, bagaimana cara menulis naskah drama? Berikut langkah-langkah cara menulis naskah drama secara umum 1. Menentukan Ide Cerita Menentukan ide adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai membuat naskah drama. Ide cerita berupa gambaran secara umum cerita yang ingin di tayangkan dalam drama. Ide cerita yang menarik membawakan sebuah konflik. Biasanya pasti kamu melihat berbagai drama atau novel menyajikan konflik dalam ceritanya. Jika cerita tersebut tidak ada konflik, maka membuat cerita itu membosankan bukan? Kamu bisa mengadaptasi ide cerita dari kehidupan sehari-hari, novel atau cerpen, film dan lainnya. Ataupun, kamu bisa mengangkat cerita rakyat di daerahmu, misalnya tentang maling kundang, sangkuriang, timun mas, dan lainnya. 2. Menentukan Tema Setiap cerita dalam naskah drama tentu saja memiliki tema. Penentuan tema sangatlah penting, karena tema inilah yang digunakan untuk membangun sebuah cerita dalam naskah drama. Tema dapat dikatakan sebagai ide pokok, dengan menentukan tema kamu juga akan lebih mudah dalam menentukan judul cerita. 3. Menentukan Judul Naskah Hampir semua karya memiliki judul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI judul merujuk pada kepala karangan yang menyiratkan secara pendek isi ataupun maksud dari bab. Tanpa sebuah judul sebuah karya akan terasa hambar dan menjadi tidak menarik. Judul merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca. Keberadaannya membuat pembaca menentukan tertarik atau tidak. Sebaiknya ketika menentukan judul pada naskah drama tidak menggunakan judul yang terlalu panjang, namun memiliki daya tarik. 4. Merumuskan Naskah Cerita Menyusun sebuah naskah drama sebenarnya bisa dibilang gampang-gampang susah, tidak hanya dituntut untuk mengerjakan suatu tulisan. Tetapi kamu juga dituntut agar membuat tulisan atau naskah yang bisa membuat penonton nantinya menikmati cerita. Pada tahap ini, kamu harus menyusun pemetaan tokoh, menentukan karakteristik tokoh, kerangka cerita mulai dari pengenalan hingga akhir konflik. Sehingga, dengan melengkapi semua hal tadi cerita yang kamu bawakan memiliki alur yang tersusun. 5. Membuat Sinopsis Cerita Jika kamu sudah menentukan ide cerita, tema, hingga judul, lalu tulislah sinopsis cerita yang pendek. Sinopsis berisi gambaran utama dan ide yang sudah kamu rancang. Ceritakan peristiwa-peristiwa yang kamu anggap penting saja, yang menjadi sumber cerita. Dari situ pembaca bisa mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi. 6. Mulai Menulis Cerita Kini setiap unsur dalam naskah drama yang ingin kamu susun, sudah tersedia. Sekarang saatnya menuliskannya. Tuliskan semua apa saja yang kamu pikirkan. Jangan takut salah, tuliskan semua berdasarkan sinopsis yang telah kamu buat. 7. Merevisi Cerita Jika kamu telah menuliskan naskah drama, kini dibagian ini saatnya kamu memeriksa kembali naskah yang telah kamu susun. Mulai dari ejaan, penggunaan tanda baca, hingga masalah yang disajikan dalam cerita. Pada tahap ini, bisa saja cerita yang telah kamu susun berkembang dan bisa saja mengalami perubahan. Namun, perlu kamu ingat proses revisi harus menentukan kapan waktu berhentinya. Bayangkan jika kamu terus merevisi naskah yang kamu buat? Maka kamu tidak akan pernah menyelesaikan tulisan yang kamu buat. Tidak menjadi masalah jika naskah drama yang pertama kali kita buat jelek, kan nantinya kamu bisa menyusunnya lagi, yang pasti kamu mengetahui langkah-langkahnya. Penutup Demikian ulasan mengenai cara menulis naskah drama yang baik dan benar beserta kaidahnya. Sekarang kamu udah pahamkan cara menulis naskah dengan baik dan benar. Kini kamu sudah siap untuk menuliskan karya kamu! Semoga artikel cara menulis naskah drama ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Naskah adalah salah satu komponen penting dalam dunia perfilman, bisa dibilang naskah itu nyawa-nya dari suatu film/cerita/drama. Dalam menulis naskah, kalian dituntut nggak cuma menyelesaikan suatu tulisan aja, lho, gaes. Melainkan kalian di tuntut bagaimana tulisan itu bisa membawa penikmatnya masuk kedalam suasana tersebut walaupun hanya dengan membaca naskahnya. Proses pembuatan naskah film sebenarnya susah juga membutuhkan waktu yang nggak sedikit. Nah, jika salah satu dari kalian ada yang ingin menjadi seorang penulis naskah film. Atau beberapa dari kalian ada yang tergabung dalam sebuah komunitas filmâbaik di sekolah/kampus. Dan kalian masih sering merasa kesulitan saat memasuki tahapan pra produksi dalam penulisan naskah yang memakan banyak waktu itu. Tenannnggg, gaes, kalian nggak perlu khawatir. Yuk, simak di bawah ini seperti apa langkah-langkah yang tepat dalam penulisan naskah yang baik agar dapat menghasilkan karya film dengan cerita yang bagus seperti para filmmaker ternama. Berikut langkah-langkahnya. 1. Menentukan Tema Film/Cerita Kalian pasti udah tau kan kalau tema itu unsur yang penting dalam suatu ceritaâbaik dalam bentuk film, novel, cerpen atau manga sekalipun. Salah satu fungsi tema adalah sebagai sebuah dasar untuk menentukan ide terhadap unsur-unsur dalam cerita seperti plot, tokoh dan latar. Dalam menentukan tema, seorang penulis buku/novel/cerpen bisa menentukan tema melalui inti pembahasan dalam tulisanya. Seperti Raditya Dika yang udah sering bikin film berdasarkan kisah-kisah utamaâyang diadaptasi dari novelnya Single, Hangout, Koala Kumal, dan masih banyak lainnya. Orang yang suka menulis buku/novel/cerpen emang lebih mudah buat merumuskan tema yang akan dia angkat menjadi film, gaes. Karena sebelumnya mereka udah memiliki sumber cerita sendiri. Namun yang nggak suka menulis, bukan berarti kalian nggak bisa jadi penulis skenario, lhoo. Karena membangun sebuah cerita nggak cuma pakai diksi semata tapi juga imajinasi yang kuat. Jadi, jangan mundur duluan jika kalian termasuk yang nggak suka nulis buku/novel/cerpen, ya! 2. Merumuskan Naskah Sebagai Intisari Cerita Melalui Kata-Kata Singkat Arti merumuskan naskah di sini adalah intisari cerita yang menggambarkan keselurhan cerita secara singkat. Dalam merumuskan naskah, biasanya dirumuskan dengan âkarakter + punya tujuan + memiliki halanganâ. Kemudian keseluruhan cerita digambarkan dalam satu kalimat aja. Tapi, kalian juga bisa membuat ulasan cerita yang isinya lebih panjang dan bisa mencapai satu paragraf. Hal itu bisa berfungsi sebagai acuan ceritaâyang bisa membatasi kalian agar pada saat memasuki tahap penyusunan plot, nggak keluar dari fokus cerita. 3. Menyusun Plot/Alur Cerita Nah, langkah selanjutnya adalah menentukan plot/alur cerita, nih, gaes. Bisa dibilang, tahap ini salah satu tahap yang sulit dalam fase Pra produksi dan bisa memakan waktu yang sangat lama, lho. Pada proses ini, penyusunan plot dilakukan dengan cara penyesuaian terhadap jenis film yang akan dibuat durasi film. Biasanya alur cerita dalam produksi film baik film panjang maupun film pendek dibuat berdasarkan tiga babak ceritaâyang terdiri dari perkenalan karakter, petualangan karakter dan kesimpulan. Dalam satu susunan plot, cerita akan dibagi menjadi beberapa sequence. Dimana pada babak petualangan memiliki sequence yang lebih panjang dari babak lainnya. Lalu, pada babak perkenalan dan babak kesimpulan biasanya memiliki panjang waktu yang sama. Sequence sendiri adalah serangkaian sceneâyang merupakan suatu kesatuan utuh. Jadi jika ada delapan sequence dalam satu alur cerita, maka babak perkenalan karakter dan kesimpulan punya dua sequence dan babak petualangan punya empat sequence. Tahap selanjutnya, yang harus kalian lakukan adalah memberikan isi cerita yang berisi mengenai kegiatan karakterâyang nantinya akan tergambar menjadi sebuah cerita dan mengisi setiap sequence dalam alur cerita. More information, isi cerita yang akan mengisi sequence dari plot yang telah kalian susun tadi, lebih baik dicatat pada notes kertas atau digital, ya, gaes. Biar apa? Biar memudahkan penulisan penyusunan plot dan nggak hilang serta bisa menjadi rujukan kembali untuk mengisi cerita pada naskah. 4. Menulis Naskah Yang Berisi Keseluruhan Cerita Film Sampai Menjadi Final Draft Seperti yang kalian tau dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dulu, naskah dialog hanya ditulis dengan format nama dan ucapan karakter aja. Namun, dalam naskah film panjang maupun pendek format penulisan naskah akan menjadi lebih kompleks, lho, gaes. Mulai dari keterangan waktu, tempat, karakter dari masingâmasing tokoh, peralatanâperalatan apa saja yang di perlukan, menentukan masalah dalam naskah, menetukan klimaks dari masalah dan bagaimana masalah itu selesei apakah sad ending atau happy ending, bahkan jenis shoot yang akan dilakukan saat proses produksi. Seorang penulis naskah yang handal nggak cukup hanya memiliki kemampuan menulis yang baik, gaes. Imajinasi, pemahaman teknik pengambilan gambar, dan kondisi lapangan juga sangat penting dimiliki seorang penulis naskah yang baik. Oleh karena itu, tahap akhir dalam fase penulisan naskah ini bukan perkara mudah untuk diselesaikan, lho, gaes. Karena naskah harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh produser. Penulis naskah juga harus memiliki kesabaran dan keteguhan hati yang kuat karena revisi draft naskah sudah pasti menjadi sebuah hal yang akan dirasakan pahitnya demi meraih manisnya final draft yang menandakan udah diperbolehkanya naskah untuk di produksi menjadi sebuah film. *** Nah, begitulah langkah-langkah dalam menulis naskah film yang bisa kalian terapkan, gaes. Ya, emang agak sulit dan butuh waktu yang lama, sih. Tapi, please jangan ragu buat terus kembangkan apa yang ada dalam ide kalian se-kreatif mungkin, terus belajar dan jangan cepat puas. Karena usaha itu nggak akan pernah mengkhianati hasil! Baca juga Suka Nulis Cerita Atau Nonton Film? Ini Pilihan Profesi yang Patut Kamu Pertimbangkan Tertarik Bekerja di Industri Film? Ini Dia Profesi Seru yang Bisa Kamu Coba Selain Sutradara dan Penulis Skenario 5 Keuntungan Gabung di Ekstrakurikuler Film Sumber gambar
dalam menyusun atau membuat naskah kontemporer aturannya adalah